Ada Ribuan Kasus Keracunan MBG, Puan: Evaluasi Total, Jangan Sampai Cacat!

Ketua DPR RI Puan Maharani minta program MBG dievaluasi total, jangan sampai program unggulan Presiden ini cacat gara-gara kelalaian dan masalah teknis.

R. Izra
3 Min Read
Ketua DPR RI Puan Maharani.

AKARMERDEKA, SEMARANG – Program andalan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), kini makin jadi sorotan.

Alih-alih jadi solusi gizi, program ini justru mencatat ribuan kasus keracunan.

Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebut, sedikitnya 5.360 anak sudah jadi korban. Jumlah ini diduga lebih besar karena sebagian kasus disebut ditutup-tutupi.

“Dalam pemantauan kami, 5.360 anak mengalami keracunan. Jumlah ini bisa terus bertambah,” ungkap Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, Kamis (18/9/2025).

Ketua DPR RI Puan Maharani ikut angkat suara. Ia menegaskan: MBG harus dievaluasi total, bukan sekadar tambal sulam.

“Evaluasi itu harus menyeluruh. Jangan cuma saling lempar kesalahan. Harus dibenahi bareng biar kejadian keracunan tak terus berulang lagi,” tegas Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Puan mengingatkan, MBG bukan sekadar proyek politik ‘bagi-bagi makanan’, melainkan investasi besar buat masa depan generasi muda. Karena itu, keamanan dan kualitas gizi bukan hal yang bisa dinego.

“Anak-anak kita bukan kelinci percobaan. Fokus kita memperbaiki, bukan mencari kambing hitam,” katanya.

Buat Puan, masalah MBG nggak bisa selesai dengan dalih ‘kelalaian teknis’ atau ‘supplier salah beli ikan’.

“Program ini jangan sampai cacat gara-gara lalai di dapur umum. Kalau ribuan anak masih terus keracunan, gimana bisa disebut makan bergizi gratis? Yang ada malah makan bergizi gratis plus bonus masuk IGD,” sindirnya.

Kalau tidak, program ini bakal tercatat bukan sebagai ‘investasi gizi’, tapi skandal gizi nasional.

Fakta Pahit: Ribuan Kasus, Status KLB

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sendiri mengakui, 4.711 porsi MBG resmi masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) per 22 September 2025.

Rinciannya: Wilayah I (1.281 kasus), Wilayah II (2.606 kasus), dan Wilayah III (824 kasus).

“Total catatan kami ada 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan,” ujar Dadan.
Ironisnya, di saat angka keracunan melonjak, BGN masih membanggakan capaian “1 miliar porsi MBG”.

Anggaran Fantastis: Rp 335 Triliun

Yang bikin makin miris, pada APBN 2026 program MBG menyedot anggaran Rp 335 triliun. Bersumber dari dana pendidikan, Rp 223 triliun (83,4%). Kesehatan Rp 24,7 triliun (9,2%), dan ekonomi: Rp 19,7 triliun (7,4%)

Alokasinya, dari total Rp 335 triliun itu, 97,7 persen atau Rp 261 triliun masuk belanja barang—utamanya pengadaan makanan. Sisanya belanja pegawai (Rp 3,8 triliun) dan belanja modal (Rp 2,9 triliun).

Duit segede itu, tapi hasilnya bikin anak sekolah trauma sampai masuk IGD. (*)

Share This Article