Miris! Teras Bangunan KPT Brebes Senilai Rp 120 M Roboh, Usianya Baru 3 Tahun

Teras Kantor Pemerintah Terpadu (KPT) Brebes ambruk. Padahal, bangunan dengan anggaran Rp 120 miliar itu baru diresmikan 3 tahun lalu.

R. Izra
2 Min Read
Atap teras gedung KPT Brebes yang baru berusia 3 tahun ambruk. Padahal, gedung tersebut dibangun dengan anggaran Rp 120 miliar.

AKARMERDEKA, BREBES — Atap teras Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes roboh pada Minggu (21/9/2025) siang.

Bukan karena gempa, bukan pula karena angin puting beliung. Penyebabnya sederhana: bocor, lalu ambruk saat diperbaiki.

Ironis? Tentu saja. Gedung ini bukan bangunan warisan kolonial yang dimakan usia seabad.

KPT Brebes baru diresmikan tiga tahun lalu, dengan biaya fantastis Rp 120 miliar. Namun usianya kalah awet dibanding kontrakan subsidi atau bahkan warung bambu di pinggir jalan.

Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menyebut insiden terjadi ketika pekerja memperbaiki kebocoran di bagian depan.

“Pas tukang lagi benerin, akhirnya roboh atapnya,” ujarnya. Seolah-olah robohnya atap hanyalah kecelakaan kecil di tengah proyek rehab.

Tiga tukang jadi korban, tertimpa puing. Syukurlah mereka masih selamat, meski dua harus rawat inap.

“Hanya luka ringan,” kata Bupati, seakan itu bisa meredam kenyataan pahit: ada bangunan ratusan miliar yang baru berdiri sebentar, sudah minta direhab, lalu runtuh.

Polisi turun tangan, memasang garis polisi, menyatakan yang rusak “hanya teras.” Hanya teras.

Pernyataan ini menenangkan, tapi sekaligus menimbulkan pertanyaan: kalau teras saja tak kuat menahan usia tiga tahun, bagaimana dengan tubuh bangunan lainnya?

Publik wajar curiga. Rp120 miliar uang rakyat, dihabiskan untuk gedung yang ternyata rapuh.

Pertanyaan yang menggantung: kualitas pembangunannya rendah, atau anggaran yang menguap terlalu tinggi?

Gedung ini kini bukan lagi simbol pelayanan terpadu. Ia berubah jadi simbol satir: proyek mercusuar yang berdiri gagah di atas fondasi rapuh, baik secara fisik maupun moral. (*)

Share This Article