AKARMERDEKA, SEMARANG – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan solusi dua negara untuk perdamaian Israel-Palestina, dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB di New York, Selasa (23/9/2025).
Ia juga menyatakan, Indonesia siap mengakui Israel jika terlebih dahulu Israel mengakui kemerdekaan Palestina.
Forum ini dipimpin Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, dengan dukungan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Majelis Umum Annalena Baerbock.
Pidato Prabowo disampaikan setelah giliran Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Lula da Silva, dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa.
“Setelah Israel mengakui kemerdekaan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” kata Prabowo.
Presiden juga menyerukan penghentian kekerasan terhadap warga sipil, mengingat tragedi Gaza yang terus menelan ribuan korban, terutama perempuan dan anak-anak.
Berikut Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB
Yang terhormat Presiden Prancis Emmanuel Macron, Yang Mulia Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, selaku pimpinan bersama (co-chairs) pertemuan terhormat ini.
Pimpinan sidang, perwakilan sidang PBB yang terhormat,
Saya ingin menyampaikan penghargaan dan penghormatan tertinggi kami kepada Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan dan keyakinan mereka dalam musyawarah penting ini.
Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita.
Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa. Oleh karena itu, hari ini dengan bermartabat kita berkumpul untuk mengemban tanggung jawab sejarah kita. Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, dan juga tentang kredibilitas PBB.
Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan Palestina.
Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel.
Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak.
Yang Mulia, Negara-negara terkemuka di dunia yang mengambil langkah-langkah prinsip ini, Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar. Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar.
Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia.
Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini.
Damai, damai sekarang! Damai, segera! Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak. (*)