AKARMERDEKA, SEMARANG – Klarifikasi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni soal ia kedapatan main kartu bareng Aziz Wellang, yang merupakan tersangka pembalakan liar, menuai sorotan.
Banyak yang tak percaya atas ucapan dari Raja Juli. Netizen pun mengupas dan menguliti sesat logika dari klarifikasi kader PSI tersebut.
Akun X @__AnakKolong menyatakan: Dua putaran kartu lebih jujur, daripada seribu putaran klarifikasi.
Simak, berikut unggahan lengkap Anak Kolong menguliti sesat logika Raja Juli:
SESAT LOGIKA “RAJA KECIL” | Sel kanker Mulyono dalam tubuh kabinet “komorbid” Presiden
@prabowo
.
1. “Saya janjian ketemu Menteri Karding”
“Saya diskusi 2 jam soal lain”
“Saya pamit jam 24.00”
→ Detail kronologis yg disampaikan, justru menjauhkan publik dari isu utama: keberadaannya di satu meja dgn tersangka pembalak liar.
Memberi detail soal jam, putaran domino, siapa pamit siapa __ ini bentuk ‘oversharing utk membangun kesan jujur.
Alih – alih tampak jujur, justru hanya memperlihatkan retorika defensif yg tak menyentuh substansi dan menampilkan wajah dusta.
2. • “Kami tidak membicarakan soal kasus pembalakan liar sama sekali”
→ Padahal tidak membicarakan kasus, tak serta – merta pertemuan itu “bersih”.
Faktanya ; seorang pejabat publik duduk satu meja dgn tersangka sudah menjadi masalah etis.
3. “Saya tidak kenal dengan 2 pemain lainnya.”
→ Ini upaya ‘distancing, seolah-olah kedekatan hanya valid kalau “kenal secara personal”
Padahal, duduk satu meja dan main kartu lebih dari cukup utk memberi asosiasi kedekatan.
4. “Saya baru tahu setelah berita keluar bahwa salah satunya adalah Azis Wellang.”
→ “Baru tahu belakangan” ini adalah retorika klasik.
Logikanya pincang; seorang
@RajaJuliAntoni
Menteri
@kemenhut_ri
yg memiliki akses informasi luas ttg “hutan”, kok bisa buta informasi ttg siapa yg sedang jadi tersangka pembalak liar.
5. “Saya akan tegakkan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu.”
→ Kalimat normatif yg tak relevan dgn pembelaan.
Pun, publik tak akan tanya apakah dia berkomitmen menegakkan hukum atau tidak, tapi ;
Kenapa Menteri “Kehutanan” asyik masyuk dlm kebersamaan non-formal dgn tersangka pembalak liar ?
___________
Gue ngga’ maen dgn pembalak liar, gue
hanya sekadar duduk di meja yg sama.
Gue ngga’ bicara kasus,
hanya sekadar ngocok kartu.
Gue ngga’ kenal mereka,
hanya sekadar dua putaran.
- TAPI RAKYAT TAHU ;
Dua putaran kartu lebih jujur, daripada seribu putaran klarifikasi. (*)