AKARMERDEKA, SEMARANG – Belum genap 24 jam menjabat, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, sudah berhasil menciptakan ‘turbulensi persepsi yang signifikan’.
Turbulensi persepsi yang diciptakan Purbaya efeknya sungguh dahsyat. Pasar saham Tanah Air terguncang pada perdagangan Selasa (9/9/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot tajam 138,24 poin atau 1,78% ke level 7.628,60, berdasarkan data RTI Business.
Investor asing tampak agresif melakukan aksi jual bersih atau net sell dengan nilai jumbo mencapai Rp 4,55 triliun di seluruh pasar.
Keberhasilan Purbaya menciptakan turbulensi komunikasi, berpangkal pada pola komunikasinya yang arogan.
Berdasarkan analisis Drone Emprit AI dari 150 sampel data, pangkal dari sentimen negatif terhadap Purbaya adalah pernyataannya yang nir-empati terhadap tuntutan rakyat 17+8.
“Saya belum mempelajari itu. Tapi basically begini, itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa mungkin sebagian ngerasa keganggu hidupnya masih kurang, ya Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6% 7%, itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo.”
Pernyataan Purbaya sontak membuat kuping rakyat dan netizen panas. Bagaimana bisa ia bilang, aksi demonstrasi itu dilakukan sebagian kecil rakyat yang hidupnya terganggu dan meresa kurang alias serakah.
Pak, mereka turun ke jalan itu bukan karena tidak puas, bukan karena terus merasa kurang seperti pejabat-pejabat korup itu. Mereka adalah rakyat yang lapar, terhimpit oleh berbagai kebijakan yang semakin membuat mereka frustasi.
Pola komunikasi yang buruk nyatanya tak hanya ditunjukkan oleh Purbaya. Komunikasi jelek seolah merupakan ‘trade mark’ keluarga Purbaya.
Belum lama ia menjabat, putranya Yudo Sadewo, malah membuat story di IG:
“Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri.”
Akan tetapi, setelah unggahan viral tersebut, akun Instagram Yudo Sadewa telah lenyap.
Keahlian netizen Indonesia mengulik postingan lawas kembali teruji.
Sebuah unggahan viral yang dibagikan oleh akun Twitter berpengaruh @tanyakanrl dengan 3,3 juta pengikut, mengutip pernyataan Yudo Sadewa: “kata yudo sadewa, anak menkeu baru purbaya, “orang miskin itu karena males, banyak ngeluh dan mental ngemis” ((sambil pamerin kartu bca prioritasnya))”.
Hal ini semakin menunjukkan, betapa pola komunikasi bapak dan anak ini sama sekali tak mempunyai empati terhadap rakyat miskin. Padahal, banyak rakyat miskin itu bekerja keras, dari pagi buta hingga tengah malam, namun hasilnya hanya cukup untuk makan.
Buruknya pola komunikasi Purbaya bisa menjadi ancaman serius. Ia bisa meruntuhkan kepercayaan sekaligus pasar dan ekonomi Indonesia.
Akun X @opinimanweb menulis: “perbaiki komunikasi, kondisikan sikap anaknya. semoga persepsi publik bisa membaik. tapi kalo gagal, gak karir profesionalnya aja yg runtuh, tapi juga iklim investasi ke pasar indonesia. semoga presiden @prabowo memahami karakter pembantu2nya yg bantu wujudkan visi & misinya.” (*)